Beranda | Artikel
Sesuatu yang Mengusik Jiwamu, Kamu Kepikiran Terus, Hati-hati Sy Saad al-Khatslan #NasehatUlama
Kamis, 6 Juli 2023

Di antara faedah dari hadis ini juga bahwa dosa adalah sesuatu yang mengusik dalam hati,
dan membuat hati bimbang untuk melakukannya,
serta pelakunya itu merasa benci jika hal itu dilihat oleh orang lain.

Hal ini hanya berlaku bagi orang yang dilapangkan dadanya untuk keimanan.
Yakni hanya berlaku bagi orang yang istiqamah, yang Allah bukakan hatinya untuk beriman.

Adapun orang yang tidak dilapangkan dadanya untuk beriman
dan tidak termasuk orang yang istiqamah (dalam kebenaran),
seperti orang-orang fasik dan lain sebagainya,
maka tidak dapat diukur dengan itu.

Karena orang-orang itu, perbuatan dosa tidak dapat mengusik hati mereka,
dan tidak membuat jiwa mereka bimbang.
Bahkan bisa jadi, mereka tidak benci jika perbuatan dosa itu dilihat orang lain.
Oleh sebab itu, hadis ini tidak berlaku bagi mereka.

Sehingga makna dari hadis ini, “Dosa adalah hal yang mengusik hatimu dan kamu benci jika itu dilihat oleh orang lain”
adalah bagi orang yang dilapangkan hatinya untuk beriman, dan ia adalah orang yang istiqamah dan saleh.

Orang yang istiqamah dan saleh ini
sering kali mendapati dalam jiwanya kebencian terhadap hal ini dan bimbang dalam melakukannya,
serta mengusik jiwanya dan benci jika itu dilihat oleh orang lain. Inilah yang dinamakan dosa.

Inilah yang dinamakan dosa.
Orang itu dapat tahu dengan fitrahnya, bahwa hal tersebut adalah dosa, karena mengusik hatinya,
dan hatinya tidak tenang dalam mengerjakannya.

====

أَيْضًا مِنْ فَوَائِدِ هَذَا الْحَدِيثِ أَنَّ الْإِثْمَ مَا حَاكَ فِي الصَّدْرِ

وَتَرَدَّدَ فِي النَّفْسِ

وَكَرِهَ الْإِنْسَانُ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

وَهَذَا إِنَّمَا يَكُونُ لِمَنْ شَرَحَ اللهُ صَدْرَهُ لِلْإِيْمَانِ

يَعْنِي يَكُونُ لِلْإِنْسَانِ الْمُسْتَقِيمِ الَّذِي شَرَحَ اللهُ صَدْرَهُ لِلْإِيْمَانِ

أَمَّا مَنْ لَمْ يَشْرَحِ اللهُ صَدْرَهُ لِلْإِيْمَانِ

يَعْنِي وَلَمْ يَكُنْ مِنْ أَهْلِ الْإِسْتِقَامَةِ

كَالْفُسَّاقِ وَنَحْوِهِمْ

فَلَا عِبْرَةَ بِذَلِكَ

لِأَنَّ هَؤُلَاءِ لَا يَحِيكُ الْإِثْمُ فِي صُدُورِهِمْ

وَلَا يَتَرَدَّدُ فِي نُفُوسِهِمْ

وَرُبَّمَا أَنَّهُمْ لَا يَكْرَهُونَ أَيْضًا أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

فَلَا عِبْرَةَ إِذًا بِهَؤُلَاءِ

فَيَكُونُ مَعْنَى هَذَا الْحَدِيثِ الْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

هَذَا فِي حَقِّ مَنْ شَرَحَ اللهُ صَدْرَهُ لِلْإِيْمَانِ وَكَانَ مُسْتَقِيمًا صَالِحًا

فَهَذَا الْمُسْتَقِيمُ الصَّالِحُ

يَجِدُ فِي نَفْسِهِ أَحْيَانًا أَنَّهُ يَكْرَهُ هَذَا الأَمْرَ وَيَتَرَدَّدُ فِيهِ

وَيَحِيكُ فِي نَفْسِهِ وَيَكْرَهُ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ فَهَذَا هُوَ الْإِثْمُ

هَذَا هُوَ الْإِثْمُ

فَهُوَ بِفِطْرَتِهِ يَعْرِفُ يَعْنِي أَنَّ هَذَا إِثْمٌ بِسَبَبِ أَنَّهُ حَاكَ فِي صَدْرِهِ

وَلَمْ يَنْشَرِحْ صَدْرُهُ لَهُ


Artikel asli: https://nasehat.net/sesuatu-yang-mengusik-jiwamu-kamu-kepikiran-terus-hati-hati-sy-saad-al-khatslan-nasehatulama/